Program Pemutihan Ijazah Solusi Bagi Warga Tak Mampu di DKI Jakarta


Partnerbhayangkara-Jakarta,-
Sekretaris Wilayah Madas Nusantara DPW DKI Jakarta, Ach. Fauzi menyampaikan dukungannya Bapak Gubernur DKI Jakarta Bapak Pramono Anung yang telah mengagas pemutihan ijazah bagi warga DKI Jakarta. Ia mengakui hingga kini masih ada warga yang ijazahnya ditahan oleh pihak sekolah.


"Kebijakan ini sangat bagus karena setiap kali saya turun ke lapangan selalu ada saja warga yang saya temui belum memegang ijazahnya", ujar Fauzi, Jum'at (2/5).


Menurut Fauzi, kendala finansial menjadi penyebab utama warga tidak mampu menebus ijazah dari sekolah. Padahal, ijazah merupakan bukti kelulusan sekaligus syarat utama dalam mencari pekerjaan formal.


Kalau tidak bisa cari pekerjaan, mereka tidak bisa menghasilkan uang untuk menebus ijazah. Tapi kalau tidak pegang ijazah, juga tidak bisa cari pekerjaan. Jadi siklusnya terus seperti itu,  paparnya.


Fauzi menilai, program pemutihan ijazah sangat baik. Ke depan, ia mendorong agar Pemprov DKI menggratiskan biaya sekolah bagi para pelajar di Jakarta.


Sebagai langkah positif ke depan, kita mendorong adanya sekolah gratis. Jadi nantinya ada dukungan anggaran agar masalah ini tidak terulang, tegasnya.


Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa pelaksanaan program pemutihan ijazah akan dilakukan secara bertahap, mengingat kompleksitas data dan keterlibatan banyak pihak, seperti individu, sekolah, dan administrasi data.


Program pemutihan ijazah ini berbeda dengan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dapat langsung didistribusikan setelah keputusan diambil. Pemutihan ijazah memerlukan proses verifikasi data dan koordinasi semua pihak, sehingga membutuhkan waktu lebih lama.


Tahap pertama program ini telah diselesaikan dengan anggaran sekitar Rp500 juta. Sementara itu, tahap kedua akan dilakukan pada 2 Mei mendatang, setelah peringatan Hari Pendidikan Nasional.


(Red)

أحدث أقدم
Home ADS 2